Sejarah
SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah swasta yang berada di bawah persyarikatan Muhammadiyah. Sekolah ini terletak di Kota Yogyakarta tepatnya berada di Karangkajen MG III / 1039 Yogyakarta 55153. Pada awalnya sekolah ini bernama SMP Batik Yogyakarta dan di bawah pembinaan Koperasi Batik Karang Tunggal Yogyakarta. SMP Batik Yogyakarta berdiri pada tanggal 4 April 1969. Sekolah Batik ini pada awalnya memiliki tujuan untuk menampung anak-anak buruh/karyawan perusahaan batik di lingkungan kerja Koperasi Batik Karang Tunggal Yogyakarta yang tidak mampu melanjutkan sekolah yang lebih tinggi. Di samping itu juga bertujuan untuk memfasilitasi anak anak di wilayah Karang Tunggal Yogyakarta yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pada tahun 1977 Sekolah Batik ini akhirnya dihibahkan dan dikelola di bawah persyarikatan Muhammadiyah. Sejak tahun 1977 Sekolah Batik berganti nama SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta. Seiring dengan perkembangan zaman, sedikit demi sedikit SMP Muhammadiyah 9 mengalami kemajuan yang siknifikan. Sampai pada saat ini dalam usianya yang hampir 50 tahun akhirnya SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta telah mengalami banyak perkembangan dan menjadi salah satu sekolah swasta yang mendapatkan tempat sebagai pilihan di hati masyarakat, khususnya di sisi selatan Kota Yogyakarta. SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta saat ini memiliki 337 siswa dengan 12 rombongan belajar, dengan luas lahan 3729 m2.
Lingkungan SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta berdasarkan analisis lingkungan sekolah ditinjau dari sisi geografis, sosiologis, ekonomi dan budaya, SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta terletak di tengah kota tepatnya di Karangkajen MG III / 1039 Yogyakarta 55153. Lokasi geografis ini merupakan pendukung dalam memperoleh berbagai informasi untuk kepentingan sekolah. SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta yang berada ditengah lingkungan masyarakat heterogen dengan sosial yang beragam, meskipun bisa dikatakan mayoritas kelas menengah.
Dari sisi ekonomi, SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta berada di lingkungan yang heterogen dengan ekonomi yang beragam pula. Sedangkan dari sisi budaya, SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta terletak tidak jauh dari cagar budaya Kraton Yogyakarta, serta komplek Makam Raja raja Mataram di Kota Gede. Kehidupan masyarakat dengan budaya religiuitasnya juga terjaga serta cenderung masih berpegang erat dengan budaya akan mempengaruhi perkembangan siswa untuk memperoleh referensi budaya. Faktor inilah yang juga sebagai pendukung penyelenggaraan program muatan lokal Bahasa Jawa, kegiatan ekstrakurrikuler Karawiatan di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta.